Kontes modifikasi sepeda motor Suryanation Motorland makin meningkat seiring perjalanannya. Memasuk main event ketiga di Semarang, para Juri mulai selektif memilih karya yang dibuat oleh para modifikator lokal.
Para juri yang terdiri dari, Tommy Dwi Jatmiko dari Mastom Custom, Donny Ariyanto Studio Motor, dan Lulut Wahyudi dari Retro Classic Cycles sudah menetapkan standar tinggi. Bahkan ketika memiliki poin berbeda saat penilauan yang berguna untuk merangsang peserta menghasilkan karya kustom terbaik.
Lulut menjelaskan, bahwa hal paling mendasar sebelum membuat motor kustom adalah menentuka konsep. Hal ini menjadi pondasi sekaligus acuan dalam proses pengerjaan.
“Konsep itu penting untuk menentukan hasil akhir, penilaian dibagian ini cukup serius karena berkaitan dari konsistensi para builder dalam mengerjakannya. Jangan bikin motor yang "setengah mateng" atau lari dari konsep, harus paham dan mengerti apa yang akan mereka buat,” ucap Lulut dalam gelaran Suryanation Motorland Semarang, Sabtu (24/9/2016).
Para juri yang terdiri dari, Tommy Dwi Jatmiko dari Mastom Custom, Donny Ariyanto Studio Motor, dan Lulut Wahyudi dari Retro Classic Cycles sudah menetapkan standar tinggi. Bahkan ketika memiliki poin berbeda saat penilauan yang berguna untuk merangsang peserta menghasilkan karya kustom terbaik.
Lulut menjelaskan, bahwa hal paling mendasar sebelum membuat motor kustom adalah menentuka konsep. Hal ini menjadi pondasi sekaligus acuan dalam proses pengerjaan.
“Konsep itu penting untuk menentukan hasil akhir, penilaian dibagian ini cukup serius karena berkaitan dari konsistensi para builder dalam mengerjakannya. Jangan bikin motor yang "setengah mateng" atau lari dari konsep, harus paham dan mengerti apa yang akan mereka buat,” ucap Lulut dalam gelaran Suryanation Motorland Semarang, Sabtu (24/9/2016).
Jursi kustom Suryanation Motorland : Tommy Dwi Jatmiko dari Mastom Custom, Donny Ariyanto Studio Motor, dan Lulut Wahyudi dari Retro Classic Cycles |
Tidak sampai disitu saja, selain konsep agar makin memiliki nilai dan ciri khas builder juga wajin menanamkan nilai ekslusifitas. Lulut menambahkan sebisa mungkin builder menunjukan rasa sayangnya terhadap karya, hal ini bisa dilakukan dengan memberikan julukan.
Tommy Mastom Custom mengatakan bahwa karya yang bagus merupakan karya yang bisa mengalahkan lawan dengan telak. Karya yang dibuat haruslah masterpiece, jangan setengah atau mencontek.
“Suatu karya kalau sudah masterpiece akan sangat sulit dikalahkah. Karena itu dalam membuat karya harus detail dan rapih, memiliki karakter, serta bisa menampilkan aura dari motor yang dikustom. Memang tidak mudah menghasilkan karya yang baik, karena harus ada proses jatuh bangunnya, tapi disini tantangan untuk para builder sebenarnya," ucap Tommy.
Donny dari Studio Motor juga menggungkapkan hal serupa, menurutnay dalam membuat suatu karya builder juga harus pinta mencar referensi. Bukan sebagai bahan contekan tapi justru untuk melahirkan buah pikiran yang matang.
“Referensi itu penting dan bisa cari di mana saja. Jangan hanya melihat dari dunia maya, lebih baik sambangi langsung ke kontes-kontes modifikasi, atau sharing dengan builder lain,” kata Donny.
Donny dari Studio Motor juga menggungkapkan hal serupa, menurutnay dalam membuat suatu karya builder juga harus pinta mencar referensi. Bukan sebagai bahan contekan tapi justru untuk melahirkan buah pikiran yang matang.
“Referensi itu penting dan bisa cari di mana saja. Jangan hanya melihat dari dunia maya, lebih baik sambangi langsung ke kontes-kontes modifikasi, atau sharing dengan builder lain,” kata Donny.
BACA JUGA: