Jakarta - Kasus di mana seseorang dengan sengaja mencampurkan solar dan bensin memang tidak banyak, tapi bukan berarti tidak pernah terjadi. Ada pula yang mencampurnya karena ketidaktahuan.
Pencampuran bensin dan solar tidak baik bagi kinerja kendaraan itu sendiri, baik motor, mobil, serta kendaraan bermotor lainnya. Bagaimana persisnya?
Technical Service Executive Coordinator Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi mengatakan, efek pencampuran itu tergantung pada jumlah solar yang masuk (pada kendaraan bermesin bensin). Jika sedikit, maka efeknya hanya timbul gejala knocking atau bahasa bengkelnya 'ngelitik'.
Tapi, jika pada mesin bensin itu lebih banyak solar, maka dapat dipastikan mesin bisa mogok. Pasalnya solar berjenis low eksplosive sehingga busi tidak bisa membakar bensin, terutama jika karakternya berkompresi rendah.
"Solar itu lengket, sifatnya seperti oli menempel dan mengendap. Kalau tercampurnya lebih dari satu liter, tangki harus dikuras," terang Anjar, di Technical Training Center PT ADM, Sunter, Jakarta, Kamis (24/11).
Itu kalau kasusnya terjadi di mesin bensin. Bagaimana kalau dibalik? Dimana mesin Diesel diberi bahan bakar bensin? Efeknya dalam jangka pendek sama dengan isi sedikit solar di mesin bensin, yaitu timbulnya gejala ngelitik.
"Sebaliknya, kalau mesin Diesel dimasukkan bensin, maka engine-nya terganggu, cukup membuat tidak enak dipakai," tutup Anjar.
Baca Juga: Modifikasi Balap Yamaha YZF-R25, Kalahkan Juara Nasional
Baca Juga: Modifikasi Balap Yamaha YZF-R25, Kalahkan Juara Nasional